KH Aqil Siradj Tak Kenal Ustadz Abdul Somad
ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Said Aqil Siradj mengaku tidak tahu apalagi kenal dengan Ustaz Abdul Somad, ulama yang pernah diberitakan dideportasi dari Hong Kong.Baca: Wejangan Gus Dur Terbukti ‘Akan Tiba Saatnya Orang yang Tidak Pernah Belajar di Pesantren Dianggap Alim’
Abdul Somad berkata: “Kapan Rahmatan Lil Alamin itu sanggup diwujudkan? Bukan dengan kenabian, bukan dengan Al-Quran di tangan tapi sesudah tegaknya Khilafatin Nubuwwah.” Dia menyampaikan bahwa tidak ada yang dapatkan mewujudkan Rahmatan Lil Alamin selain Khilafatin Nubuwwah, Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah (Sambil dijawab dengan teriakan takbir).
“Jika seluruh umat tidak memperdulikan khilafah ini, maka beliau sudah menyia-nyiakan pesan Nabi Muhammad SAW”. ujarnya.
Dia menambahkan, “Dosa terbesar dalam umat ini bukanlah minum Khamar lantaran beliau akan mabuk untuk dirinya sendiri, andai ada orang berzina mungkin mudlarat itu hanya untuk mereka berdua dan keluarganya, tapi saat khilafah ini disia-siakan maka tak terwujudnya Rahmatan Lil Alamin dirasakan oleh mulai semenjak ikan lumba-lumba yang dipertontonkan di tengah belum dewasa yang mestinya mendapatkan keadilan hingga kepada anak yatim, anak yang dalam fitroh, hingga ke alam semesta tidak mendapatkan Rahmatan Lil Alamin. Apa sebabnya?. “Karena tidak tegaknya khilfah (teriakan takbir)”. Jawabnya.
Baca: Ustadz HTI Lecehkan NKRI, Felix Siauw Samakan Pemerintah Seperti Fir’aun Simak videonya yang diunggah oleh perpuzalim 1924, 09 Agustus 2017:
Dan beberapa netizen mengeluarkan komentar-komentar pedas di akun youtube itu:
HUSEIN MULYADI: itulah kadar keilmuan Ustad Karbitan.
Salsabila Zaizafa: Berarti rasul itu egois dong kalo kesolehan itu buat dirinya sendiri berdasarkan tafsirannya
Mimil Ijams: Ku pngen bnget bilang ini gwblok dan bdoh v dlm kytaan mereka2 ini orang pinter dan cerdas v g pke rasa dan hati nuraninya
Mimil Ijams: Kwkwkwkwk, hadist nya di tafsirkan begitu. Seenak otak beliau ajjah
Padahal dalam riwayat-riwayat dan para hebat Tafsir menjelaskan bahwa penciptaan Nabi Muhammad SAW ialah Rahmatan Lil Alamin bagi semua umat manusia, berikut klarifikasi detailnya.
Baca: Dr Zakir Naik Sebarkan Wajah ‘Islam’ Ala Wahabi Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa Islam ialah agama rahmatan lil’alamin. Islam ialah agama perdamaian, yang sangat toleran, penuh dengan kelembutan serta kasih sayang dan mustahil menebarkan kekerasan, terorisme, kebencian dan lain sebagainya. Apa bekerjsama makna rahmatan lil’alamin tersebut?. Apa bekerjsama pengertian dan maksud dari kalimat tersebut?
Agar kita tidak salah memahami dari kalimat tersebut, mari kita lihat beberapa tafsir dari ayat yang menjadi sumber kalimat tersebut, yaitu Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam diutus dengan membawa anutan Islam, maka Islam ialah rahmatan lil’alamin, Islam ialah rahmat bagi seluruh manusia.
Pengertian Rahmatan Lil’Alamin Menurut Bahasa
Berikut ialah arti rahmatan lil’alamin kalau ditinjau dari segi bahasa (arab)
الرَّحْمة: الرِّقَّةُ والتَّعَطُّفُ
rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba (Lihat Lisaanul Arab, Ibnul Mandzur).
Dalam konteks penggunaan istilah ini Ar-Raghib al-Ashfahani menguraikan bahwa ar-rahmah kadang berkonotasi al-riqqah (kelembutan) atau berkonotasi al-ihsân (kebajikan); [1] atau al-khayr (kebaikan) dan an-ni’mah (kenikmatan). Karena itu kata ini termasuk ke dalam lafal yang berserikat di dalamnya lebih dari satu makna (lafzh musytarak) [2] Pemaknaannya ditentukan oleh indikasi lainnya [3]
Dengan kata lain rahmat sanggup diartikan dengan kasih sayang. Dengan demikian Rahmatan lil’alamin secara bahasa ialah kasih sayang bagi seluruh alam. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam ialah bentuk kasih sayang Yang Mahakuasa kepada seluruh manusia.
Penafsiran Rahmatan Lil’Alamin Menurut Para Ahli Tafsir
Makna Rahmatan Lil’Alamin Menurut Ibnu Katsir, berikut ialah kutipan isi tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Anbiya ayat 107. Pada ayat ini (QS. Al Anbiya: 107) Yang Mahakuasa Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada kita bahwa Dia telah membuat Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Salam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin), artinya, Dia mengirimnya sebagai rahmat untuk semua orang. Barangsiapa mendapatkan rahmat ini dan berterima kasih atas berkah ini, beliau akan senang di dunia dan akhirat. Namun, barangsiapa menolak dan mengingkarinya, dunia dan alam abadi akan lepas darinya, ibarat yang Yang Mahakuasa Subhanahu wa Ta’ala firmankan:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّواْ قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ – جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ
“Tidakkah kau perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Yang Mahakuasa (perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah) dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk kawasan kediaman.” (QS. Ibrahim:28-29)
Dan Yang Mahakuasa Subhanahu wa Ta’ala befirman dalam Al Qur’an:
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدًى وَشِفَآءٌ وَالَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ فِى ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُوْلَـئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍ بَعِيدٍ
“Katakanlah: “Al Alquran itu ialah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada pendengaran mereka ada sumbatan, sedang Al Quraan itu suatu kegelapan bagi mereka (tidak memberi petunjuk bagi mereka). Mereka itu ialah (seperti) yang dipanggil dari kawasan yang jauh.” (QS. Fushshilat:44)
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya: Ibnu Abi‚ Umar telah menceritakan ke kami, Marwan Al-Fayari menceritakan ke kami, dari Yazid bin Kisan, dari Ibnu Abi Hazim bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa telah dikatakan, “Wahai Rasulullah, berdoalah menentang kaum Musyrikin.”
Beliau berkata:
إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا، وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَة
“Saya tidak dikirim sebagai kutukan, melainkan sebagai rahmat.”
Kaprikornus sudah terang sekali bahwa Ustad Abdul Somad mengartikan pemahamannya terkait Rahmatan Lil Alamin hanya untuk menawarkan kepada komunitasnya bahwa Khilafah itu penting sekali, padahal Yang Mahakuasa SWT, Nabi dan para sahabatnya tidak satupun yang menyerukan membuat negara Islam. (SFA)
Sumber: Berbagai Mediahttp://www.salafynews.com/ceramah-blunder-ustad-abdul-somad-yang-hina-dan-lecehkan-nabi-muhammad.html
Polisi Resmi Tetapkan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali Tersangka Kasus SARA & Ujaran Kebencian
Ceramah Penuh Dusta dan Kebencian
ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Kabar bangga tiba dari media sosial. Polisi secara resmi tetapkan Ustadz Zulkifli Muhammad sebagai tersangka dugaan kasus ujaran kebencian berbau SARA. Dalam surat tersebut, Ustadz Zulkifli Muhammad dipanggil dan akan diperiksa di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polisi Republik Indonesia di Tanah Abang, Jakarta pada Kamis, 18 Januari 2018.
Baca: Surat Terbuka Aznil ST: Indonesia Menggugat PKS