Kejar Target Kota Kelima di Indonesia yang Operasikan Bus Wisata
Dishub Rela Bedah Dua Bus Angkutan
PROKAL.CO, Pernah naik Mpok Siti, Bandros, Werkudara, ataukah Macito ketika berkunjung ke kota-kota besar di Pulau Jawa? Kalau belum, Anda tak perlu risau untuk sanggup menikmati bus wisata unik yang kini sedang terkenal di Kota Jakarta, Bandung, Solo, dan Malang. Sebentar lagi bus dengan bodi terbuka itu akan beroperasi di Banjarbaru.Ramli Arisno, Banjarbaru
Saat ini bus angkutan milik Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru tersebut sedang “dibedah” di salah satu bengkel rekanan Dishub di Jl Banjarbaru Asri 3. “Sejak dikerjakan awal Januari lalu, kini progress-nya sudah 25 persen. Insya Allah, April nanti sanggup launching,” ujar Kadishub Ahmad Yani Makkie.
Banjarbaru akan menjadi kota kelima di Indonesia yang mengoperasikan bus wisata tanpa dinding itu. Seperti bus pendahulunya di empat kota besar di Jawa, bus wisata yang belum mempunyai nama ini juga akan melayani wisatawan yang ingin piknik ke destinasi-destinasi wisata unggulan di kota pelajar. Mulai wisata Pendulangan Intan Cempaka, Borneo Park, Danau Seran, Kampung Penjabat, Kampung Pelangi, sampai tempat-tempat bersejarah ibarat Gunung Apam, Lapangan Murjani dan Balaikota, Museum Lambung Mangkurat dan lainnya.
Laiknya standar sebuah angkutan wisata, dua unit bus wisata ini masing-masing juga akan dilengkapi seorang pemandu wisata. Pemandu ini yang akan menjelaskan segala sesuatu perihal tempat yang kini menjadi ibukota kedua Provinsi Kalimantan Selatan. Termasuk menjadi guide bagi wisatawan yang ingin menikmati objek-objek wisata di kota ini. “Di sepanjang perjalanan, pemandu wisata ini yang akan menjelaskan perihal seluk-beluk kota kita, sekaligus promosi. Makara memang akan dicari yang betul-betul paham Banjarbaru, sejarah kota, keunggulan wisatanya, dan lain-lain,” ujar Yani.
Bus wisata Banjarbaru sempat hendak dirancang bertingkat ibarat bus serupa yang beroperasi di Jakarta (Mpok Siti), Bandung (Bandros), Solo (Werkudara), dan Malang (Macito), tapi sesudah melalui banyak sekali pertimbangan, rencana itu urung dilakukan. “Bandros saja kini sudah tidak lagi mengoperasikan yang tingkat dua, alasannya ialah sering menabrak ranting pohon dan kabel listrik. Begitu juga terakhir saya dengar dengan Werkudara dan Macito. Kalau Mpok Siti memang masih,” terang Yani panjang lebar.
Untuk sanggup menikmati wahana ini, masyarakat setempat maupun wisatawan cukup membeli tiket di loket yang nanti juga akan disiapkan oleh Dishub. “Tarifnya belum ditentukan. Untuk perkenalan, mungkin kami gratiskan dulu untuk melayani sekolah-sekolah yang sebelumnya harus mengajukan permohonan ke kami,” tutupnya. (al/bin)
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Kamis/18012018/11.15Wita/Bjm