judi36

Merinding! Pidato Presiden Erdogan, 'Jika Kehilangan Al Quds, Mekah, dan Ka'bah Akan Hilang'

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bukan hanya Indonesia yang berani mengutuk keputusan Presiden Amerika, Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Turki yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan terus melontarkan pernyataan keras kepada Trump.
Dalam pidatonya, Erdogan bahkan menjelaskan mengapa harus mempertahankan mati-matian Yerusalem atau Al Quds.
Pidato Erdogan ini menjadi viral, menjelaskan jikalau Al Quds jatuh, maka umat muslim tidak akan bisa melindungi Madinah.


Jika Madinah jatuh, maka umat muslim tak akan bisa melindungi Mekah, dan jikalau Mekah jatuh umat muslim akan kehilangan Ka'bah.“Maka, jikalau kita kehilangan Al-Quds, kita tidak akan mampu menjaga Madinah Al-Munawwarah. Bila kita kehilangan Madinah, kita tidak akan bisa melindungi Mekah. Dan ketika Mekah jatuh, kita akan kehilangan Ka’bah,” tegas Erdogan Jum’at malam (16/12) di kota Istanbul, Turki, dilansir MINA dari kantor informasi Palestina Felesteen al Youm.
Dalam pidatonya yang tersebar viral tersebut, Erdogan menyebutkan Al Quds sebagai bab dari Istanbul, Islamabad, dan Jakarta.
"Jangan lupakan, Al Quds ialah Istanbul, Islamabad dan juga Jakarta. Madinah ialah Kairo, Damaskus, dan Baghdad".


Video ini juga dibagikan fanpage sahabat Erdogan dan telah ditonton 51 ribu kali dan dibagikan 4.299 akun facebook.
Berikut beberapa komentar dari ratusan komentar terkait pidato Erdogan.
Sapdan Nasution, "Masya allah menyentuh hati atas kata2nya indonesia tak boleh tinggal membisu harus waspada mari kita kuatkan keyakinan kita disetiap sholat kita kita wajibkan harus ada yg namanya palestine.
mg di benteng allah saudara2 kita yg dalamkesusahan/dalam kesedihan amin".
Erfan Panca Putra, "Mari semua rakyat indonesia satukan kekuatan dengan doa yang tidak pernah putus buat sodara kita yang di plestina,
Ya Tuhan butakanlah musuh umatmu sehingga mereka tidak bisa lagi mengangkat senjata, bisu, buta, tidak bisa mendengar... Ya Allah".
More Na, "Ayo para pemimpin islam bersatu.Palestina dan negara islam yg di jajah butuh pembelaan bukti kongkrit.
Bismillah esok kita lihat kejayaan umat islam".
Sementara itu dilansir The Guardian, langkah Erdogan untuk mempertahankan Al Quds terus dilakukan.
Erdogan akan membuka kedutaan Turki di Timur Yerusalem, ibarat diungkapkannya dalam pertemuan negara muslim.
Hal ini sebagai langkah penegasan bahwa Yerusalem ialah ibu kota dari Palestina.
Dalam pidatonya di Provinsi Karaman, Erdogan menjelaskan duta besar untuk kedutaan Turki di Timur Yerusalem sudah ditunjuk.
"Insya Tuhan akan segera diresmikan, dengan izin Tuhan kita akan membuka kedutaan di sana", tegas Erdogan.
Tidak diketahui bagaimana Erdogan akan melaksanakan langkahnya, lantaran situasi ketika ini seluruh Yerusalem dikendalikan Israel.
 Bukan hanya Indonesia yang  berani mengutuk keputusan Presiden Amerika Benarkah Negara Turki jadi Rujukan Kaum Pengusung Khilafah ibarat ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ?!
youtube
Dalam pidatonya, Erdogan bahkan menjelaskan mengapa harus mempertahankan mati-matian Yerusalem atau Al Quds.Sumber Berita : TEGAS! Tak Ikuti Langkah Trump, Uni Eropa Tolak Pindah Kedutaannya ke Yerusalem
Kemarin, Mesir menuntut pemungutan bunyi tersebut, sehari sesudah mereka menyajikan langkah yang kemungkinan akan diveto oleh AS.
Trump bulan ini mengumumkan bahwa beliau mengakui Yerusalem ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS disana dari Tel Aviv, sehingga memicu protes dan menuai kecaman.
Wapres AS Mike Pence akan mengunjungi Yerusalem Rabu pekan ini demi mengatasi krisis dari salah satu isu paling kontroversial dalam konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina itu.
Baca: Indonesia dan Eropa Kompak Dukung Status Quo Yerusalem
Israel merebut bab timur kota itu menyusul Perang 1967 dan menganggap semua wilayah Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tak terbagi. Sementara itu, Palestina menegaskan bahwa bab timur kota itu ialah ibu kota negara masa depan mereka.
Rancangan resolusi yang diperoleh AFP itu menekankan bahwa Yerusalem ialah duduk perkara yang “harus diselesaikan melalui negosiasi” dan mengungkapkan “penyesalan mendalam atas keputusan terbaru yang berkaitan dengan status Yerusalem” tanpa secara rinci menyinggung langkah Trump.
“Setiap keputusan dan agresi yang dimaksudkan untuk mengubah karakter, status atau komposisi demografis Kota Suci Yerusalem tidak mempunyai imbas hukum, tidak berlaku dan batal dan harus dicabut,” kata mereka.
Baca: Demo Serempak di Dunia Kecam Keputusan Gila Trump Jadikan Yerusalem Ibu Kota Israel
Beberapa diplomat menyampaikan mereka memperkirakan AS akan memakai hak vetonya untuk memblokir langkah itu, tetapi sebagian besar dari 14 anggota lain diperkirakan akan mendukung rancangan resolusi tersebut.
Dewan tersebut akan menggelar pertemuan tertutup pada Senin untuk mendiskusikan rancangan resolusi sebelum pemungutan suara, ungkap sejumlah diplomat, demikian AFP. (SFA)
 Bukan hanya Indonesia yang  berani mengutuk keputusan Presiden Amerika Benarkah Negara Turki jadi Rujukan Kaum Pengusung Khilafah ibarat ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ?!http://www.salafynews.com/dk-pbb-hari-ini-voting-resolusi-penolakan-yerusalem-ibu-kota-israel.html

Arab Saudi Batasi Liputan Media Soal Yerusalem, dan Perintahkan Bidik Iran

ARRAHMAHNEWS.COM, RIYADH – Arab Saudi telah memerintahkan seluruh media di kerajaan untuk tidak terlalu fokus “memperhatikan” keputusan kontroversial Washington mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, kata beberapa sumber.
Pengadilan kerajaan Saudi mengirim sebuah “peringatan keras” kepada bos surat kabar dan stasiun televisi serta radio ahad ini mengenai duduk perkara yang telah memicu protes di seluruh dunia Arab, sejumlah sumber menyampaikan kepada The New Arab pada hari Kamis. Berbicara dengan syarat anonim, mereka menambahkan bahwa perintah tersebut memerintahkan media untuk sebaliknya “membidik Iran dan negara-negara regional lainnya” dalam liputannya.
Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada hari Rabu dalam sebuah langkah yang telah menciptakan orang-orang Palestina murka dan menjadikan kutukan internasional. Trump juga memulai proses pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dewan Tertinggi Ulama Saudi – tubuh keagamaan kerajaan yang paling senior – merilis sebuah pernyataan yang “mengkonfirmasikan status besar Yerusalem” di dunia Muslim. Beberapa komentator menganggap komentar dewan ulama Saudi sangat mengecewakan lantaran tidak mengkritik keputusan Trump yang memberi wewenang untuk pemindahan kedutaannya dan malah memusatkan perhatian pada kepentingan religius kota suci tersebut.
Pada hari Kamis, seorang menteri Israel menyampaikan bahwa Trump telah mendapat “lampu hijau” dari para pemimpin Arab sebelum menciptakan keputusan yang memecah belah. Berbicara kepada Saluran 10 Israel, Yisrael Katz mengklaim bahwa pemerintah AS telah mengkoordinasikan langkah tersebut dengan para pemimpin Arab sebelum keputusan tersebut, untuk memastikan bahwa mereka akan membantu reaksi Palestina dan Arab.
Mengenai posisi Arab Saudi atas keptusan Trump, Katz mengklaim bahwa Riyadh akan mempertimbangkan “kepentingan keamanan bersama dengan Israel”, terutama yang berkaitan dengan musuh mereka, Iran.
Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya, sebuah posisi yang hampir seluruh dunia menolak menyampaikan bahwa statusnya harus ditentukan dalam perundingan hening dengan Palestina.
Yerusalem Timur dan Barat, termasuk Kota Tua, ialah wilaayh Palestina yang diduduki menurut aturan internasional.
Orang-orang Palestina berharap ini akan menjadi ibukota negara masa depan mereka sesudah menyetujui perundingan status final dengan Israel, sesuai dengan Persetujuan Oslo 1993. Langkah Trump menempatkan cita-cita ini dalam ancaman serius. [ARN]
Sumber: http://www.salafynews.com/mengintip-istana-putih-super-mewah-erdogan.html

Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Senin/18122017/18.40Wita/Bjm 
judi36
 
Top